Home » » Difusi dan Inovasi

Difusi dan Inovasi

Assalamualaikum pembaca semuanya, kali ini kita akan membahas mengenai Difusi dan Inovasi yang mana ini juga merupakan judul tugas mata kuliah pegembangan model pembelajaran fisika S2. Sebelumnya kita telah membahas mengenai Teori Pendekatan, Metode, Model dan Implementasi Perencanaan Pelaksanaan dan Pembelajaran Fisika. Karena ini merupakan sebagian isi makalah, maka jika pembaca ingin mendapatkan makalah lengkapnya maka silakan Hubungi Admin di form KONTAK yang dapat di lihat pada menu di atas. (Jika Anda mahasiswa PPs UNP silakan gabung di forum.ngampuz.com disana terdapat makalah makalah kuliah PPs UNP lengkap. Semoga postigan ini bermanfaat.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pembelajaran 
Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya, kita menggunakan istilah “proses belajar-mengajar” dan “pengajaran”. Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instuction”. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (1992), pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Instruction is a set of events that affect learners in such a way that learning is facilitated. 

Kita lebih memilih istilah pembelajaran karena istilah pembelajaran mengacu pada segala kegiatan yang berpengaruh langsung terhadap proses belajar siswa. Kalau kita menggunakan kata “pengajaran”, kita membatasi diri hanya pada konteks tatap muka guru-siswa di dalam kelas. Sedangkan dalam istilah pembelajaran, interaksi siswa tidak dibatasi oleh kehadiran guru secara fisik. Siswa dapat belajar melalui bahan ajar cetak, program radio, televisi, atau media lainnya. Tentu saja, guru tetap memainkan peranan penting dalam merancang setiap kegiatan pembelajaran. Dengan demikian pengajaran merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran.

Maka dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar, tapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran. Proses belajar terjadi juga dalam konteks interaksi sosial kultural dalam lingkungan masyarakat.

B. Inovasi
Inovasi berasal dari kata innovation yang secara harfiah berarti ‘pembaharuan’ atau ‘perubahan’. Menurut istilah, inovasi diartikan sebagai ide, temuan, cara atau objek yang dianggap baru oleh individu, organisasi, atau sistem sosial. Dalam kaitan ini, antara difusi dan inovasi mempunyai hubungan yang erat. Proses difusi dapat terjadi jika adai novasi, tanpa inovasi tidak akan terjadi proses difusi. Adanya unsur inovasi merupakan syarat mutlak bagi proses difusi. Ide, cara, atau objek baru bisa benar-benar baru jika ia merupakan hasil suatu penemuan (invention) atau hasil rekayasa dan dapat pula berupa ide, cara atau objek baru yang diperbaharui (renewal).

Dalam konteks teknologi instruksional, inovasi mengacu kepada pemanfaatan teknologi canggih, baik perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) dalam proses pembelajaran. Tujuan utama aplikasi teknologi baru ini adalah untuk meningkatkan mutu pembelajaran, efektivitas, danefisiensi. Penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan sudah berlangsung lama meskipun hingga kini penyebarannya belum merata. 

Secara umum, inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau obyek yang dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain. Thompson dan Eveland (1967) mendefinisikan inovasi sama dengan teknologi, yaitu suatu desain yang digunakan untuk tindakan instrumental dalam rangka mengurangi ketidak teraturan suatu hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi, inovasi dapat dipandang sebagai suatu upaya untuk mencapai tujuan tertentu.

Tahun 1960-an adalah era dimana banyak inovasi-inovasi pendidikan kontemporer diadopsi, seperti matematika, kimia dan fisika baru, mesin belajar (teaching machine), pendidikan terbuka, pembelajaran individu, pengajaran secara team (team teaching) dan termasuk dalam halini adalah sistem belajar mandiri.

C. Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan merupakan upaya dasar dalam memperbaiki aspek-aspek pendidikan dalam praktiknya. Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak pendapat beberapa pakar mengenai inovasi pendidikan berikut ini.
  1. Hamijoyo mengemukakaan inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya sertasengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.
  2. Ibrahim mendefinisikan inovasi pendidikan adalah inovasi (pembaruan)   dalam bidang pendidikan atau inovasi yang dilakukan untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan  suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil inversi atau diskoversi yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan. 
Dari kedua pendapat pakar di atas mengenai inovasi pendidikan, dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi pendidikan adalah ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan

D. Difusi
Difusi berasal dari kata diffusion yang secara literal berarti ‘penyebaran’.  Secaraterminologi, Everett Rogers mendefinisikan :

Diffusion as the process by which an innovation is adopted and gains acceptance by members of a certain community. A number of factors interact to influence the diffusion of an innovation. The four major factors that influence the diffusion process are the innovation itself, how information about the innovation is communicated, time, and the nature of the social system into which the innovation is being introduced.

Difusi diartikan sebagai proses di mana suatu inovasi dikomunikasikan, diadopsi dan dimanfaatkan oleh warga masyarakat tertentu. Melalui proses difusi tersebut memungkinkan suatu inovasi diketahui oleh banyak orang dan dikomunikasikan sehingga tersebar luas dan akhirnya digunakan di masyarakat.

Proses difusi biasanya terjadi Karena ada pihak-pihak yang menginginkannya, atau secara sengaja merencanakan dan mengupayakannya. Dalam proses difusi terja diinteraksi antara empat elemen, yaitu karakteristik inovasi itu sendiri, bagaimana informasi tentang inovasi dikomunikasikan, waktu, dan sifat sistem sosial di mana inovasi diperkenalkan.

Difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem sosial. Difusi dapat dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana pesannya adalah ide baru. Disamping itu, difusi juga dapat diangap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial. Jelas disini bahwa istilah difusi tidak terlepas dari kata inovasi. Karena tujuan utama proses difusi adalah diadopsinya suatu inovasi oleh anggota sistem sosial tertentu. Anggota sistem sosial dapat berupa individu, kelompok informal, organisasi dan atau sub sistem

E. Unsur unsur Difusi dan Inovasi
Proses difusi dimungkinkan berlangsung Karena adanya unsur-unsur  pendukungnya. Terdapat empat unsur utama dalam difusi inovasi, sebagaimana dikemukakan Rogers, yaitu: innovation, communication channels, time, dan social system

1. Innovation
Syarat utama agar terjadi proses difusi inovasi adalah adanya suatu gagasan (an idea), tindakan (practices), atau objek yang dianggap baru sehingga diadopsi baik oleh individu maupun kelompok.

2. Communication channels
Difusi inovasi dapat terjadi dengan menggunakan saluran komunikasi yang berisi pesan atau ide baru. Dalam difusi terjadi penyampaian informasi tentang ide baru kepada satu orang atau beberapa orang (kelompok). Komunikasi adalah proses dimana partisipan menciptakan dan berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Seperti telah diunkapkan sebelumnya bahwa difusi dapat dipandang sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana informasi yang dipertukarkannya adalah ide baru (inovasi). Dengan demikian, esensi dari proses difusi adalah pertukaran informasi dimana seorang individu mengkomunikasikan suatu ide baru keseseorang atau beberapa orang lain.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam proses difusi adalah upaya mempertukarkan ide baru (inovasi) oleh seseorang atau unit tertentu yang telah mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi tersebut (innovator) kepada seseorang atau unit lain yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai inovasi itu (potential adopter) melalui saluran komunikasi tertentu.

3. Time
Difusi merupakan kegiatan yang memerlukan waktu dalam prosesnya. Dimensi waktu dalam proses difusi melibatkan tiga komponen, yaitu :

  • Proses keputusan oleh individu mulai dari tahap pengetahuan sampai tahap menerima atau menolakinovasi.
  • Waktu yang mencukup idalam pengadopsi aninovasi baik oleh individu maupun kelompok.
  • Kecepatan adopsi dalam sistem sosial dalam arti jumlah anggota pengadopsi (adopter) dalam periode waktu tertentu. 
4. Social sistem
Sangat penting untuk diingat bahwa proses difusi terjadi dalam suatu sistem sosial. Sistem sosial adalah seperangkat jaringan yang terbentuk atas dasar kebersamaan untuk pemecahan masalah atau mencapai suatu tujuan. Sistem sosial terdiri dari individu, kelompok formal, organisasi dan atau subsistem. Jaringan sosial dalam sistem sosial merupakansarana yang memungkinkan terjadinya penyebarluasan informasi tentang inovasi.
  • Individu
  • Kelompok formal
  • Organisasi
  • Subsistem
 
Support : Kontak | Privasi | Tentang
Copyright © 2024. Fisika Islam - All Rights Reserved
Temukan Kami di Facebook @ Fisika Islam